Minggu, 18 Oktober 2015

Kebudayaan Bali

Seperti yang kita semua tau, negara Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau. Karena itu, Indonesia memiliki banyak suku, bahasa, dan termasuk budaya. Pada kesempatan ini saya memilih untuk membeberkan kebudayaan dari daerah yang terkenal dengan wisata mancanegaranya. Yaitu Bali.

Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang beribukotakan Denpasar. Bali merupakan pulau yang dikenal dengan sebuatan pulau dewata. Dan merupakan salah satu pulau yang meruapakan surga wisata yang memiliki daya tarik berwisata baik untuk wisatawan asing maupun wisatawan lokal karena daerahnya memiliki keindahan yang sangat menarik bagi para wisatawan. Masyarakat pulau ini sebagian besar memeluk agama Hindu. Tidak hanya keindahan daerahnya saja yang menarik bawa wisatawan namun juga keaneka ragaman kesenian serta kebudayaan yang ada di Bali pun menarik untuk dikenal lebih jauh oleh para wisatawan.

KEBUDAYAAN BALI

Pakaian adat Bali
Bali memiliki banyak varian dari pakaian adatnya. Untuk perempuan yang masih remaja menggunakan sanggul gonjer, Sedangkan perempuan atau wanita dewasa menggunakan sanggul tagel, kemudian menggunakan sesentang atau kemben songket, Kain wastra, Sabuk prada (stagen) untuk membelit pinggul dan dada, Selendang songket bahu ke bawah, Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam, Beragam ornamen perhiasan, Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap. Untuk pria menggunakan ikat kepala atau udeg lalu menggunakan selendang pengikat atau umpal, kain kampuh, kain wastra, keris, sabuk, kemeja atau jas, serta ornament yang digunakan untuk menghiasi penampilan sang pria.


Rumah adat Bali
Rumah adat Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali ajaran yang terdapat pada kitab suci Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan yang hampir mirip dengan ilmu Feng Shui dalam ajaran Budaya China. Rumah adat Bali harus memenuhi aspek pawongan (manusia / penghuni rumah), pelemahan (lokasi / lingkungan) dan yang terahir parahyangan.

Pada umumnya rumah Bali di penuhi dengan pernak-pernik hiasan, ukiran serta warna yang alami lalu patung-patung symbol ritual. Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-bangunan kecil - kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya. Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan pada bangunan dimana bangunannya  tidak lagi terpisah-pisah.



Tari Bali
Bali memiliki beragam tarian yang tentunya dapat mempesona siapa saja yang menontonnya. tidak hanya para kaum wanita saja yang menari, tetapi kaum priapun bisa ikut menari. Macam-macam jenis tarian daerah Bali :

Tari Pendet
Tari pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah tari Pendet sebagai tari "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung suasana yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.




Tari Panji Semirang
Keistimewaan tarian ini yaitu, karena tarian ini menggambarkan tentang pengembaraan seorang laki-laki namun di tarikan oleh penari wanita. Tari Panji Semirang sendiri adalah tarian yang menggambarkan seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana, yang menyamar menjadi seorang laki-laki setelah kehilangan suaminya. Dalam pengembaraannya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji.



Tari Condong
Tarian ini merupakan tarian yang cukup sulit untuk diragakan dan tarian ini memiliki durasi panjang. Tarian ini adalah tarian klasik Bali yang memiliki gerakan yang sangat kompleks dan menggambarkan seorang abdi Raja.



Tari Kecak
Tarian ini merupakan tarian yang sangat terkenal dari daerah Bali. Tarian ini dimainkan oleh puluhan laki-laki yang duduk baris melingkar. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.



Alat Musik Daerah
Bali memiliki alat musik tradisional yang khas dari daerah ini, alat musik ini merupakan alat musik peninggalan turun menurun leluhur mereka, dan berikut beberapa alat musik tradisional Bali :

Gamelan Bali
Sama seperti daerah lain di Indonesia yang memiliki alat musik gamelan, Bali pun memiliki alat musik gamelan. Namun gamelan Bali ini memiliki perbedaan dengan gamelan daerah lain salah satunya yaitu ritme yang dimainkan pada gamelan Bali berjenis ritme yang cepat.


Rindik
Rindik merupakan alat musik khas Bali yang terbuat dari bambu yang bernada selendro. Alat musik ini dimainkan oleh 2 sampai 4 orang, 2 orang menabuh rindik sisanya meniup seruling. Alat musik ini digunakan untuk pementasan tarian jogged bumbung dan untuk acara pernikahan.



Adat Kebudayaan Bali

Upacara Potong gigi
Upacara potong gigi ini wajib dilakukan oleh laki-laki dan wanita yang beranjak dewasa yang di tandai datangnya menstruasi untuk wanita dan membesarnya suara untuk laki-laki. Potong gigi bukan berarti gigi dipotong hingga habis, melainkan hanya merapikan atau mengikir enam gigi pada rahang atas, yaitu empat gigi seri dan dua taring kiri dan kanan yang dipercaya untuk menghilangkan enam sifat buruk yang melekat pada diri seseorang, yaitu kama (hawa nafsu), loba (tamak), krodha (amarah), mada (mabuk), moha (bingung), dan matsarya (iri hati atau dengki).



Upacara Kematian
Masyarakat Bali selalu mengadakan upacara kematian di saat ada seseorang atau kerabat yang meninggal dunia. Upacara kematian ini dikenal dengan nama upacara ngaben. Upacara ini merupakan upacara pembakaran bagi orang yang sudah meninggal. Pada intinya upacara ini untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa selaku Dewa yang dipercaya oleh masyarakat atau umat hindu khususnya masyarakat hindu Bali.




Sumber:
http://khantydwi.blogspot.co.id/2013/06/kesenian-dan-kebudayaan-bali.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Pendet

http://www.dboenes.com/tari-panji-semirang-dari-bali/


Minggu, 04 Oktober 2015

5 Definisi Antropologi dan 2 Biografi Ahli di Bidang Antropologi

5 Definisi Antropologi:

1. Menurut Rafl dan Harry: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan semua yang dikerjakan oleh manusia.

2. Menurut David Hunter: Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingin tahuan tentang umat manusia yang tidak terbatas.

3. Menurut Zerhun Dodda: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.

4. Menurut William A. Haviland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, yang berusaha menyusun generalalisasi yang bermanfaat tentang manusia dari perilakunya  serta untuk memperoleh pengetahuan yang lengkap tentang keanekaragaman manusia itu sendiri.

5. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.

2 Biografi Ahli di Bidang Antropologi

1. Franz Boas (1858 – 1942)

Franz Boas dihormati sebagai pendiri antropologi modern dan bapak antropologi Amerika yang lahir pada tanggal 9 Juli 1858 di Jerman.

Ia menerima gelar doktor dalam fisika dan post-doktoral di bidang geografi.

Boas dikenal sebagai orang pertama yang menerapkan metode ilmiah dalam mempelajari masyarakat dan kebudayaan manusia.

Dia mempelajari secara ekstensif budaya Indian Kwakiutl. Boas menyatakan bahwa koleksi data dari setiap aspek adalah unsur yang penting untuk memahami suatu budaya masyarakat.

Hasil karyanya yang terkenal termasuk The Mind of Primitive Man (1911), Anthropology and Modern Life (1928), dan Race, Language, and Culture (1940).


2.  Claude Lévi-Strauss (1908-2009)

Lahir pada tanggal 28 November 1908 di Paris, Claude Lévi-Strauss belajar tentang hukum dan filsafat.

Meskipun ia melanjutkan studi lebih lanjut dalam bidang filsafat, antropologi struktural menjadi minat utamanya.

Karya besarnya meliputi Structural Anthropology (1958), Totemism (1962), The Raw and the Cooked (1969), dan The Savage Mind (1972).

Levi-Strauss mengembangkan teori berlawanan biner, misalnya, baik vs buruk, mentah vs matang, dan lainnya.

Claude Lévi-Strauss menyatakan bahwa budaya adalah sistem komunikasi dalam masyarakat.

Dia menafsirkan budaya manusia atas dasar teori linguistik, informasi, dan cybernetics




sumber:

1.  http://www.kompasiana.com/www.ilhamakbar.com/definisi-tujuan-dan-ruang-lingkup-antropologi_54f79c24a333119d1c8b458a

2. http://www.amazine.co/22243/ahli-antropologi-ketahui-5-antropolog-terkenal-dunia/