Senin, 17 Oktober 2016

Psikologi dan Internet dalam Lingkungan Intrapersonal

A. ASPEK PSIKOLOGIS DARI INDIVIDU PENGGUNA INTERNET

Sebagian riset akademik yang telah dilakukan mengenai sosial media memfokuskan pada bagaimana penguna menampilkan identitas diri dan terkait dengan isu privasi. Melihat banyaknya jumlah informasi yang ditampilkan oleh pengguna media sosial, kecenderungan terbukanya informasi yang mereka tampilkan serta kurangnya control pengguna akan privasi mengemukakan bahwa kemungkinan besar pengguna mempertaruhkan keamanan diri mereka di dunia nyata sekaligus di dunia maya. banyak yang tidak menyadari dampak-dampak yang akan terjadi. seperti penculikan, penipuan, pemalsuan, dan lain sebagainya.
privasi dan keamanan diri dalam penggunaan situs jejaring social umumnya tidak disadari secara luas. Kita dapat melihat sendiri dalam berbagai jenis interaksi seringkali transaksi serta data-data pengguna tersebar secara eksplisit tersebar disitus jejaring social. Selain itu terdapat karakteristik dalam komunikasi bermediasi computer yang dianggap rentan menyebabkan dampak negative di internet, yaitu anonimitas. Anonimitas ini mendorong kearah timbulnya disembodiment, sebuah identitas yang tidak tergantung atau dibatasi oleh tampilan fisik. Seperti yang diungkapkan oleh Turkle(1995) “anda dapat menjadi siapa saja di internet. Anda dapat sepenuhnya menciptakan identitas baru sesuai keinginan”.

B. ASPEK DEMOGRAFIS DARI INDIVIDU PENGGUNA INTERNET

beberapa faktor aspek demografis:
1. pengaruh gender
    gender artinya mengacu terhadap ciri-ciri suatu kelompok yang berdasarkan jenis kelaminnya. pengaruh internet pada umumnya terlihat pada wanita. karena wanita lebih sensitif dan emosional melalui akun-akun media sosialnya seperti instagram, snapchat, twitter, facebook, dll. berbeda halnya dengan laki-laki. laki-laki lebih sering mengunjungi forum-forum dan game. tapi baik wanita maupun laki-laki, sama-sama bisa menghabiskan waktu berjam-jam dengan internet.
2. pengaruh usia
     selain gender, tentu usia juga menjadi salah satu faktornya. pada umumnya usia-usia anak-anak dan remaja akan menghabiskan waktu berjam-jam dengan internet. entah itu hanya untuk sekedar melihat-lihat, bermain game, mencari sesuatu, dll. sedangkan umumnya pada usia dewasa akan menggunakan internet seperlunya. tentunya internet berdampak positif bagi anak-anak dan remaja seperti contohnya mereka bisa mencari informasi dengan mudah dan cepat, membantu tugas sekolahnya, mendapatkan teman baru dan mungkin belajar di situs-situs khusus untuk belajar.
namun selain berdampak positif, internet juga berdampak negatif bagi anak-anak dan remaja. bagi mereka yang tidak bisa mengatur waktu dan tidak memanfaatkan internet dengan benar, tentu akan mengganggu pelajaran. contohnya, mereka malah bermain game seharian atau bermain sosial media bukannya belajar. selain itu, lengkapnya informasi pribadinya, dapat menimbulkan kejahatan. seperti penculikan, pemerkosaan, penipuan, bahkan pembunuhan.
3. pengaruh budaya
    tentu budaya barat dan budaya timur berbeda. dengan adanya internet kita bisa mengetahui budaya-budaya diseluruh dunia dengan gampang dan cepat. tentu berdampak positif bagi sebagian orang, mengapa? karena dengan begitu mereka bisa mempelajari budaya selain budayanya sendiri, menambah wawasan. selain itu pola pikir mereka bisa menjadi lebih maju dibandingkan dengan orang yang tidak pernah atau jarang menggunakan internet. contohnya orang yang sering membuka internet untuk mencari informasi suatu budaya, jika memang pola pikir budaya tersebut bagus, maka kita akan mencoba merubah pola pikir kita seperti budaya tersebut.

namun seperti yang kita ketahui, tentu setiap hal ada dampak positif dan negatifnya. dampak negatif dari pengaruh budaya adalah banyaknya budaya-budaya luar yang tidak bagus masuk ke indonesia tanpa disaring. contohnya, bagi orang asia, termasuk indonesia, berpelukan dan bergandengan di depan umum adalah suatu hal yang dianggap melanggar norma kesopanan. sedangkan budaya barat menganggap itu adalah hal yang bisa saja. sehingga banyak anak-anak dan remaja yang mencontoh budaya barat. padahal belum tentu budaya luar cocok dengan budaya kita.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar