ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah
satu bagian dar ilmu computer yang mempelajari bagaimana membuat mesin
(computer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
Menurut
John McCarthy (1956), artificial intelligence untuk mengetahui dan memodelkan
proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar daoat menirukan
perilaku manusia. Cerdas, berarti memiliki pengetahuan ditambah pengalaman,
penalaran (bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan), moral yang
baik.
Untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama
yang sangat dibutuhkan, yaitu:
1.
Basis pengetahuan : bersifat fakta-fakta, teori,
pemikiran dan hubungan antar satu dengan yang lainnya.
2.
Motor inferensi : kemampuan menarik kesimpulan
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.
Kelebihan
kecerdasan buatan antara lain:
1.
Lebih bersifat permanen.
2.
Lebih mudah diduplikasi dan disebarkan
3.
Cara kerja lebih cepat.
4.
Lebih murah.
5.
Dapat didokumentasi.
6.
Hasil lebih baik.
SISTEM PAKAR
Eliza
Program yang dipublikasikan oleh
Joseph Weizenbaum pada tahun 1996, yang dapat mengelabui pengguna hingga
mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan
dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang
psikolog dan pasiennya dimana Eliza berperan sebagai psikoterapis dan
memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunaannya. Kunci metode
operasinal Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input
dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau deprogram, yang dapat
meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
Parry
Perry dibuat pada tahun 1972 oleh
psikiatris Kenneth Colby ketika di universitas Stanford. Parry bertujuan untuk
merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini
menjalankan model mentahan dari perilaku skizofrenia paranoid berdasarkan
konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi :
penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan,
lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
NetTalk
NETtalk merupakan hasil kerja
Sejnowski dan Rosenberg tahun 1987. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah
basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah output yang
sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan
synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk diberbagai tahap pelatihan
mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian bersih
suara seperti mengoceh dan kemudian seolah-olah itu adalah bahasa inggris double
talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris).
Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan
teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks
yang tidak disajikan pada training set.
Expert system adalah sistem yang digunakan untuk
menggantikan peranan seorang pakar dalam memberi konsultasi kepada pimpinan
dalam organisasi. Pimpinan organisasi bisa memperkerjakan staff ahli yang
memiliki ke-pakar-an dalam bidang tertentu, misalnya dalam bidang psikologi,
keuangan, bidang pemasarn, bidang kesehatan, bidang mesin produksi dan sebagainya.
Dengan artificial intelligence sistem pakar tidak bertemu
secara langsung melainkan menggunakan komputer yang telah memiliki program
khusus sehingga memungkinkan terjadinya percakapan yang seolah-olah sedang
terjadi proses konseling. Dengan begitu untuk melakukan proses konseling bisa
berjalan tanpa harus bertemu secara tatap muka. Selain itu, tugas-tugas
psikolog seperti proses skoring hasil tes dapat dipermudah pengerjaannya dengan
adanya program yang mendukung di dalam komputer.
DISAIN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
1. Merancang sistem untuk mengolah informasi dalam
psikologi
Pada jaman modern ini, sistem informasi
menjadi lebih canggih dalam segala bidang. Tidak terkecuali dalam bidang psikologi.
Sekarang sudah banyak alat tes psikologi yang menggunakan komputer. Tidak hanya
tesnya saja, skoring pun juga sudah bisa menggunakan komputer. Sehingga ketika
testee selesai dalam mengerjakan tes psikologi, hasilnya sudah dapat dilihat. Tentu
hal ini mempermudah para psikolog dalam kerjaannya. Sehingga tidak perlu
menskoring secara manual.
2. Menggunakan komputer sebagai alat bantu
pengolahan informasi dalam psikologi
Dengan adanya teknologi, tentu saja
mempermudah seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Perkembangan teknologi
menyebabkan banyak orang memilih menggunakan teknologi atau komputer. Para ahli
bidang psikologi memanfaatkan pesatnya kemajuan sistem informasi dengan
melakukan konseling secara online dan membantu para perusahaan melakukan
interview dan melakukan tes dengan cara online. Sehingga tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam prosesnya.
Daftar Pustaka
Dahria, M. (2008). Kecerdasan buatan (artificial intelligence). Jurnal saintikom. 5(2)
http://faizzahratnasari.blogspot.com/2014/02/artificial-intelligence.html
http://raisamatarinursila.blogspot.com/
https://amaliaoktaviani.wordpress.com/2016/01/29/desain-sistem-informasi-psikologi/