Kamis, 24 Januari 2019

Artificial Intelligence dan Sistem Informasi Psikologi (Ganjil)


ARTIFICIAL INTELLIGENCE           
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dar ilmu computer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (computer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
               Menurut John McCarthy (1956), artificial intelligence untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar daoat menirukan perilaku manusia. Cerdas, berarti memiliki pengetahuan ditambah pengalaman, penalaran (bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan), moral yang baik.

Untuk membuat aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat dibutuhkan, yaitu:
1.    Basis pengetahuan : bersifat fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antar satu dengan yang lainnya.
2.    Motor inferensi : kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.

Kelebihan kecerdasan buatan antara lain:
1.      Lebih bersifat permanen.
2.      Lebih mudah diduplikasi dan disebarkan
3.      Cara kerja lebih cepat.
4.      Lebih murah.
5.      Dapat didokumentasi.
6.      Hasil lebih baik.

SISTEM PAKAR

Eliza
               Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1996, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya dimana Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunaannya. Kunci metode operasinal Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau deprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.

Parry
               Perry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari perilaku skizofrenia paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.

NetTalk
               NETtalk merupakan hasil kerja Sejnowski dan Rosenberg tahun 1987. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk diberbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian bersih suara seperti mengoceh dan kemudian seolah-olah itu adalah bahasa inggris double talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Expert system adalah sistem yang digunakan untuk menggantikan peranan seorang pakar dalam memberi konsultasi kepada pimpinan dalam organisasi. Pimpinan organisasi bisa memperkerjakan staff ahli yang memiliki ke-pakar-an dalam bidang tertentu, misalnya dalam bidang psikologi, keuangan, bidang pemasarn, bidang kesehatan, bidang mesin produksi dan sebagainya.

Dengan artificial intelligence sistem pakar tidak bertemu secara langsung melainkan menggunakan komputer yang telah memiliki program khusus sehingga memungkinkan terjadinya percakapan yang seolah-olah sedang terjadi proses konseling. Dengan begitu untuk melakukan proses konseling bisa berjalan tanpa harus bertemu secara tatap muka. Selain itu, tugas-tugas psikolog seperti proses skoring hasil tes dapat dipermudah pengerjaannya dengan adanya program yang mendukung di dalam komputer.

DISAIN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
1. Merancang sistem untuk mengolah informasi dalam psikologi
    Pada jaman modern ini, sistem informasi menjadi lebih canggih dalam segala bidang. Tidak terkecuali dalam bidang psikologi. Sekarang sudah banyak alat tes psikologi yang menggunakan komputer. Tidak hanya tesnya saja, skoring pun juga sudah bisa menggunakan komputer. Sehingga ketika testee selesai dalam mengerjakan tes psikologi, hasilnya sudah dapat dilihat. Tentu hal ini mempermudah para psikolog dalam kerjaannya. Sehingga tidak perlu menskoring secara manual.

2. Menggunakan komputer sebagai alat bantu pengolahan informasi dalam psikologi
    Dengan adanya teknologi, tentu saja mempermudah seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Perkembangan teknologi menyebabkan banyak orang memilih menggunakan teknologi atau komputer. Para ahli bidang psikologi memanfaatkan pesatnya kemajuan sistem informasi dengan melakukan konseling secara online dan membantu para perusahaan melakukan interview dan melakukan tes dengan cara online. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam prosesnya.


Daftar Pustaka
Dahria, M. (2008). Kecerdasan buatan (artificial intelligence). Jurnal saintikom. 5(2)
http://faizzahratnasari.blogspot.com/2014/02/artificial-intelligence.html
http://raisamatarinursila.blogspot.com/
https://amaliaoktaviani.wordpress.com/2016/01/29/desain-sistem-informasi-psikologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar