Jumat, 30 Desember 2016

Fenomena-Fenomena yang Berkaitan dengan Psikologi dan Internet

11. Fenomena-Fenomena yang Berkaitan dengan Psikologi dan Internet
a. Plagiat dalam internet 
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Singkat kata, plagiat adalah pencurian karangan milik orang lain. Dapat juga diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain yang kemudian dijadikan seolah-olah miliknya sendiri. Setiap karangan yang asli dianggap sebagai hak milik si pengarang dan tidak boleh dicetak ulang tanpa izin yang mempunyai hak atau penerbit karangan tersebut. Sesudah 2 × 24 jam berita surat kabar tersiar, maka seseorang dapat mengambil alih dengan syarat harus menyebutkan sumbernya.
Dalam era modern yang serba mudah ini tentu mempermudah orang lain untuk mendapatkan informasi tentang kita. Termasuk karya kita. Seperti contoh adalah ketika seorang mahasiswi  diberikan tugas oleh dosennya untuk membuat makalah. Karena mahasiswi itu ingin cepat selesai dan mudah, ia menyari di internet dan mengumpulkan kepada dosen tanpa mencantumkan sumber. Itu termasuk plagiat. Kecuali jika ia menuliskan sumber maka itu tidak menjadi masalah jika dosennya membolehkan.

b. Pornografi  dalam Internet 
seperti yang kita ketahui internet juga berdampak negatif bagi kita. Salah satunya adalah kita menjadi mudah mengakses apapun. Termasuk pornografi. Yang dikhawatirkan adalah bagi anak-anak yang masih dibawah umur yang dimana seharusnya belum mengerti akan hal-hal yang berbau pornografi, dnegan mudahnya mengakses pornografi dalam internet. Tentu itu akan berdampak bagi psikis anak tersebut. Beberapa dampak dari pornografi:
1.    Kerusakan otak
2.       Merusak keseimbangan hormone
3.       Memiliki perpustakaan porno dalam otaknya
4.       Tergoda untuk melakukan hubungan seksual
5.       Bagi yang sudah nikah, dapat merusak hubungan
6.       Dapat berdampak pada keturunan, vibrasi pornografi

Contohnya adalah seorang anak yang masih menginjak bangku SMP sudah mulai penasaran apa yang dimaksud dengan seks. Maka ia mencarinya di google dan semakin penasaran. Akhirnya ia mencoba menonton pornografi di situs-situs ponografi yang dengan mudahnya diakses. Sekali, dua kali, tiga kali akhirnya anak tersebut ketagihan dan terus-terusan menonton. Dengan begitu perlahan-lahan anak tersebut mulai berubah. Mulai menyukai lawan jenis dengan berlandasan nafsu. Anak tersebut mulai membayangkan yang tidak seharusnya tidak dibayangin pada anak seusianya ketika melihat perempuan. Anak tersebut juga menjadi penasaran untuk merasakan hubungan badan.

c. Online Game 
Segala usia pasti suka bermain. Dulu sebelum internet merajalela, mungkin orang-orang biasa bermain dengan teman secara langsung seperti bermain kasti, sepak bola, basket, congklak, ular tangga, kartu, dan lain sebagainya. Tapi di era modrn sekarang sudah banyak game yang berbasis online. Dapat kita temukan dengan mudah di internet. Tentu akan memudahkan kita dalam bermain. Kita tidak perlu keluar rumah, tidak perlu membeli permainan dan lain-lain. Tapi apakah kalian tau, bahwa game online juga akan berdampak buruk jika tidak ada batas? Beberapa dampak game online adalah:
1.       Kesehatan menurun. Mengapa bias demikian? Dengan bermain game online secara berlebihan, terkadang kita lupa waktu. Terkadang terlalu asik bermain game online kita lupa untuk makan dan istirahat. Seharian menatap layar komputer tiada henti. Bermain sampai larut malam akhirnya jam tidurpun berkurang.
2.       Gangguan mental. Beberapa adegan dalam game online, banyak memberikan dampak negative bagi pemainnya. Seperti adegan kekerasan, adegan pornografi, adegan pembunuhan dan lain-lain. Secara tidak langsung alam bawah sadar kita menerima semua itu dan mempengaruhi dunia nyata. Orang menjadi mudah marah, emosional, memaki, berkata kasar, mencuri, dan lain-lain
3.       Menghambat proses pendawasaan diri. Dengan bermain game online terus menerus, akan berdampak pada kedewasaan. Pecandu akan tetap pada posisi itu dan tidak bertambah dewasa karena kurangnya bergaul dengan teman seumurannya atau bahkan yang lebih tua darinya.
4.       Dapat mempengaruhi prestasi. Tidak hanya mempengaruhi prestasi belajar tetepai juga prestasi yang lain. Waktu untuk belajar, mengamati sekitar, mencari pengetahuan akan terhambat karena bermain game. Mengapa? Karena ketika pecandu sudah bermain game, maka akan sulit di berhentikan
5.       Mengajarkan pemborosan.  Tentu saja pecandu akan boros. Karena pecandu akan mengupgrade komputernya terus menerus dan itu mamakan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi jika membeli permainan yang harganya ratusan ribu bahkan jutaan
6.       Mengajarkan ketidak jujuran. Pecandu yang masih belum mendapatkan penghasilan tentu akan kesulitan untuk membeli permainan yang ia mau. Maka akan berdampak pada kejujurannya. Anak tersebut bias saja berbohong kepada orang tuanya supaya mendapatkan uang untuk membeli permainan yang diinginkan
7.       Kesulitan bersosialisasi dengan orang lain. Walaupun game online bermain dengan orang lain, tapi tentu berbeda dengan ketika kita berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata dan tidak mengenai game. Akan lebih mudah bergaul ketimbang orang yang bermain game terus menerus.

Contohnya adalah seorang anak SMP yang ketagihan bermain game akan terus menerus membeli game yang ia mau. Bukan hanya game saja tetapi item-item yang ada didalam game tersebut. Selain itu ia bisa memainkan game nya hingga dini hari. Dan akhirnya ia kekurangan tidur dan sakit. Banyak juga kasus mengenai kekerasan yang diakibatkan oleh adegan kekerasan dalam game online. Seperti anak SD yang menembak temannya karena menirukan adegan dalam game. Atau seorang anak kecil memukul temannya karena mencotoh adegan di dalam game.


sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme
 http://www.kompasiana.com/ika-bundaalika/pornografi-merusak-otak-2x-lebih-parah-ketimbang-narkoba_54f75f41a3331145338b46b3
https://keluarga.com/1403/dampak-negatif-game-online-ditinjau-dari-beberapa-segi

Penelitian Psikologi dan Internet

10. Penelitian Psikologi dan Internet
a. Publikasi Online
Publikasi Online adalah suatu informasi, pesan atau pun pengumuman dalam bentuk online atau internet melalui media elektronik, seperti komputer yang terhubung dalam dunia internet. Atau secara singkatnya publikasi online merupakan situs yang ditujukan untuk mempublikasikan dan media promosi produk secara online.
Banyak sekali manfaat dari publikasi online ini apalagi di jaman sekarang yang rata-rata masyarakat diseluruh dunia dapat terhubung atau menggunakan internet untuk alat mencari atau bertukar informasi, banyak yang dapat dilakukan dalam publikasi online misalnya berjualan atau memasarkan produk-produk baru atau produk bekas sekalipun banyak juga perusahaan atau hanya sekedar home production yang dipasarkan melalui publikasi online, semua itu sangat bermanfaat dan lebih mengirit biaya karena biayanya relatif murah dan lumayan bagus karena tidak hanya masyarakat dalam negeri saja bahkan dunia pun bisa tahu saat kita mulai menggunakan publikasi onlien ini. Maka dari itu publikasi onlien sangat berguna untuk kita di jaman modern dan serba cepat ini.
Cotoh:
Seorang mahasiswi jurusan psikologi melakukan sebuah tugas penelitian. Setelah mengumpulkan tugas terhadap dosen terkait, dosen itu meminta izin untuk mempublikasikan hasil penelitian mahasiswi tersebut. Setelah mendapatkan izin dari mahasiswi tersebut, dosen kemudian mempublikasikan online. Tujuannya untuk menjadi bahan bagi adik-adik tingkat mahasiswi tersebut dan juga orang-orang yang membutuhkannya.

b. Etika dalam Penelitian Internet
Etika Penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika  berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
Dengan kemajuanya teknologi di jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya “Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.
Dalam dunia elektronik pun khususnya media internet kita memiliki hak dan tanggung jawab atas apa yang telah kita publikasikan. Semua diatur dalam Pasal ITE. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) no. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (Undang-undang ITE) yang menyatakan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
Dalam perkembangan zaman sekrang dunia maya sangat pamor untuk kalangan anak remaja, apalagi saling ada nya komentar dalam suatu status yang mereka buat, terkadang dalam dunia sosial tersebut menimbulkan suatu luapan emosi yang kita rasakan dan langsung kita update kan di jaringan sosial, di karena kan jaringan sosial merupakan suatu hal yang publik dan bisa di baca ke semua orang, mungkin dari pihak lain tersingung sehingga adanya suatu perseteruan antara pembuat status dan yang mengkomen status tersebut, hal terbesebut merupakan pelanggaran jaringan social sehingga adanya dari pihak jaringan tersebut memberikan suatu fasilitas untuk memblokir orang yang mengkomen atau menghapus suatu status tersebut, sehingga tidak muncul kembali suatu percakapan yang tidak layak di lihat oleh penguna jaringan sosial lainnya.
Hal tersebut merupakan suatu contoh pelangaran dalam jaringan sosial dan orang yang tadi melakukan suatu perseturuan harus ada nya Etika dalam menggunakan Internet.

Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet antara lain:
1)  Menghormati martabat subjek penelitian
2)  Asas kemanfaatan
3)  Berkeadilan
4)  Informed consent
Dan dalam penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat namun apabila melanggar etika penelitian maka penelitian tersebut tidak boleh dilaksanakan.
Dalam melakukan sebuah penelitian percobaan, terdapat etika dan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh peneliti karena menyangkut kebebasan dan hak asasi subjek penelitian antara lain :
1. Norma Sopan-santun
2. Norma Hukum
3. Norma Moral
Peneliti mempunyai itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. Data yang di ambil harus objektif tidak boleh di rekayasa
 Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia internet adalah sebagai berikut :
a. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
b. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
c. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.

c. Berbagai Hasil Penelitian dan Teknik Penelitian Online
1)  Komputer dan internet mengubah ingatan manusia
Komputer dan internet mengubah sifat ingatan manusia, begitulah kesimpulan yang dihasilkan sebuah penelitian yang dimuat dalam majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, maka mereka akan memikirkan komputer.
Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapat melalui komputer, maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik, karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan sumber lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

2)  Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Serta rajin juga dalam membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski orang tersebut tidak mengirimkan pesan atau men-tag foto diri kita dalam fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan bahwa kecanduan situs jejaring sosial seperti facebook atau my space juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, dimana pengguna di iming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan saat ini.


sumber:
http://harapannyamahasiswa.blogspot.co.id/2016/10/penelitian-psikologi-dan-internet.html

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal

9. Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal
a. Global Brain dan Peran Internet
Global brain adalah sebuah metafora untuk jaringan komputer pengantar informasi dan komunikasi planet yang saling menghubungkan seluruh manusia dan peralatan teknologisnya masing-masing. Seiring berjalannya waktu, jaringan ini menyimpan banyak informasi, mengambil begitu banyak fungsi koordinasi dan komunikasi yang sebelumnya dijalankan organisasi tradisional, dan menjadi amat cerdas, jaringan ini pun semakin mengambil peran sebagai otak bagi planet Bumi.
Jadi apa sih peran internet pada global brain? Seperti yang sudah dijelaskan diatas, global brain intinya adalah mengantarkan informasi dan komunikasi kepada seluruh manusia yang berada di bumi. Tentu akan sangat sulit tanpa internet. Internet menjadi suatu wadah untuk manusia menyampaikan informasi dan berkomunikasi. Dengan internet, manusia menjadi bisa bertukar informasi dan berhubungan dengan jarak jauh.

b. Dampak Sosial dari Interaksi  manusia dan internet

Tentu internet dapat memberikan banyak dampak untuk beberapa aspek. Salah satunya dampak social. Semua pasti ada positif dan negative, semua tergantung dengan individunya. Salah satu dampak positif dari interaksi manusia dan internet untuk social adalah tentu mempermudah kita untuk menjalin keakraban dengan teman lama bahkan teman baru. Dengan internet, kita bisa berkomunikasi dengan lancar dengan orang yang jauh sekalipun.  Selain itu kita juga dapat berkenalan dengan orang baru melalui internet. Dampak buruknya adalah terkadang kita terlalu asik dengan dunia internet sehingga melupakan kita juga butuh berinteraksi dengan dunia nyata yang berada di sekeliling kita. Terkadang kita menjadi jarang berinteraksi dengan teman dekat yang berada di samping kita karena sibuk berhubungan dengan orang yang berada di internet.

sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Otak_global

Psikologi Klinis dalam Internet

8. Psikologi Klinis dalam Internet
a. psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
-Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
-Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
-Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
-Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
-Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
-Mengembangkan potensi klien.
-Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
-Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
-Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
-Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
-Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
-Membantu penyembuhan penyakit fisik.
-Meningkatkan kesadaran diri.
-Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
-Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.

Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya.

Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya.

Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Dalam sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.

Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy,  Neurofeedback dan masih banyak lagi. Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang paling tepat bagi Anda.

Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda  menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat baru.

Contoh kasus:
Lulus ujian adalah titik balik penting dalam hidup carla, tetapi memberinya perasaan ngeri kalau ia berpikir tentang harus memasuki gedung pengadilan negeri. Ia tidak takut bila harus menghadapi hakim yang hostile atau kalah dalam pembelaannya, tetapi karena harus menaiki tangga ke lantai dua dimana ruang-ruang pengadilan berada. Carla, 27 tahun menderita acrophobia atau takut ketinggian. “Lucu jika anda mau tahu,” Carla berkata pada terapisnya. “Saya tidak punya masalah untuk terbang atau melihat keluar jendela pesawat terbang pada ketinggian 30000 kaki. Tetapi escalator di mall  membuat saya berdegup-degup.  Pokoknya setiap situasi di mana saya bisa jatuh, seperti misalnya balkon.”
Orang dengan gangguan-gangguan kecemasan berusaha untuk menghindari situasi atau objek yang mereka takuti. Carla meneliti dulu gedung pengadilan sebelum ia dijadwalkan untuk tampil. Ia merasa sangat lega karena ada elevator di bagian belakang gedung pengadilan yang dapat ia gunakan sehingga ia tidak harus naik tangga.

b. tes psikologi online
di era modern ini, apa-apa serba mudah. Kita bias berbelanja online, mencari berita di internet, memantau pekerjaan kita melalu internet, bahkan melakukan tes psikologi secara online. Banyak web-web yang menyediakan tes psikologi online. Mulai dari yang hanya tes-tes kecil hingga tes-tes yang serius. Ada yang melayani tes psikologi kemampuan, tes psikologi kepribadian, tes kesehatan mental anak, tes komunikasi interpersonal, tes indeks depresi, tes dominasi otak, tes psikotes, tes usia mental, dll. Beberapa web yang menyediakan tes psikologi online adalah:
1. http://jagaddhita.org/portfolio/details/tes-psikologi-online
2. www.ipersonic.net/
3. www.si-pedia.com/2014/03/tes-kepribadian-mbti-online-gratis-bahasa-indonesia.html
4. http://www.tes-iq.com/
5. http://www.lovequizamor.com/quiz/Tes-Psikologi-Kepribadian.html
6. http://www.lovequizamor.com/quiz/Tes-Psikologi-Kepribadian.html
7. https://www.arealme.com/mental/id/
8. http://www.konsultasipsikiater.com/tesmmpi.html
9.  http://tesbakatindonesia.com/
10.  http://www.jatikomputer.com/2015/08/tes-kepribadian-mbti-online.html




sumber:
http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6