10. Penelitian Psikologi dan Internet
a. Publikasi Online
Publikasi Online adalah suatu informasi, pesan atau pun
pengumuman dalam bentuk online atau internet melalui media elektronik, seperti
komputer yang terhubung dalam dunia internet. Atau secara singkatnya publikasi
online merupakan situs yang ditujukan untuk mempublikasikan dan media promosi
produk secara online.
Banyak sekali manfaat dari publikasi online ini apalagi di
jaman sekarang yang rata-rata masyarakat diseluruh dunia dapat terhubung atau
menggunakan internet untuk alat mencari atau bertukar informasi, banyak yang
dapat dilakukan dalam publikasi online misalnya berjualan atau memasarkan
produk-produk baru atau produk bekas sekalipun banyak juga perusahaan atau
hanya sekedar home production yang dipasarkan melalui publikasi online, semua
itu sangat bermanfaat dan lebih mengirit biaya karena biayanya relatif murah
dan lumayan bagus karena tidak hanya masyarakat dalam negeri saja bahkan dunia
pun bisa tahu saat kita mulai menggunakan publikasi onlien ini. Maka dari itu
publikasi onlien sangat berguna untuk kita di jaman modern dan serba cepat ini.
Cotoh:
Seorang mahasiswi jurusan psikologi melakukan sebuah tugas
penelitian. Setelah mengumpulkan tugas terhadap dosen terkait, dosen itu
meminta izin untuk mempublikasikan hasil penelitian mahasiswi tersebut. Setelah
mendapatkan izin dari mahasiswi tersebut, dosen kemudian mempublikasikan
online. Tujuannya untuk menjadi bahan bagi adik-adik tingkat mahasiswi tersebut
dan juga orang-orang yang membutuhkannya.
b. Etika dalam Penelitian Internet
Etika Penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai
yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa
Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu,
kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan
alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi
manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika
komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat
luas.
Dengan kemajuanya teknologi di jaman sekarang seseorang bisa
melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya “Internet” . Etika penelitian
dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan
penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah
penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.
Dalam dunia elektronik pun khususnya media internet kita
memiliki hak dan tanggung jawab atas apa yang telah kita publikasikan. Semua
diatur dalam Pasal ITE. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) no. 11 tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik (Undang-undang ITE) yang menyatakan bahwa
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya
merupakan alat bukti hukum yang sah.
Dalam perkembangan zaman sekrang dunia maya sangat pamor
untuk kalangan anak remaja, apalagi saling ada nya komentar dalam suatu status
yang mereka buat, terkadang dalam dunia sosial tersebut menimbulkan suatu
luapan emosi yang kita rasakan dan langsung kita update kan di jaringan sosial,
di karena kan jaringan sosial merupakan suatu hal yang publik dan bisa di baca
ke semua orang, mungkin dari pihak lain tersingung sehingga adanya suatu
perseteruan antara pembuat status dan yang mengkomen status tersebut, hal
terbesebut merupakan pelanggaran jaringan social sehingga adanya dari pihak
jaringan tersebut memberikan suatu fasilitas untuk memblokir orang yang
mengkomen atau menghapus suatu status tersebut, sehingga tidak muncul kembali
suatu percakapan yang tidak layak di lihat oleh penguna jaringan sosial
lainnya.
Hal tersebut merupakan suatu contoh pelangaran dalam
jaringan sosial dan orang yang tadi melakukan suatu perseturuan harus ada nya
Etika dalam menggunakan Internet.
Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian
dalam Internet antara lain:
1) Menghormati
martabat subjek penelitian
2) Asas kemanfaatan
3) Berkeadilan
4) Informed consent
Dan dalam penelitian yang dilakukan harus menghargai
kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian
dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin dan dilindungi
karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi
manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat namun apabila melanggar
etika penelitian maka penelitian tersebut tidak boleh dilaksanakan.
Dalam melakukan sebuah penelitian percobaan, terdapat etika
dan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh peneliti karena menyangkut
kebebasan dan hak asasi subjek penelitian antara lain :
1. Norma Sopan-santun
2. Norma Hukum
3. Norma Moral
Peneliti mempunyai itikad dan kesadaran yang baik dan jujur
dalam penelitian. Data yang di ambil harus objektif tidak boleh di rekayasa
Beberapa alasan
mengenai pentingnya etika dalam dunia internet adalah sebagai berikut :
a. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam
dunia yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
b. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang
mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
c. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu
bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya
tersebut.
c. Berbagai Hasil Penelitian dan Teknik Penelitian Online
1) Komputer dan
internet mengubah ingatan manusia
Komputer dan internet mengubah sifat ingatan manusia,
begitulah kesimpulan yang dihasilkan sebuah penelitian yang dimuat dalam
majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan
pertanyaan-pertanyaan sulit, maka mereka akan memikirkan komputer.
Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan
didapat melalui komputer, maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik, karena
mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan sumber lain untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
2) Efek Psikologis
Facebook bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda
orang kecanduan facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya mengubah
status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status
teman. Serta rajin juga dalam membaca profil teman lebih dari dua kali sehari
meski orang tersebut tidak mengirimkan pesan atau men-tag foto diri kita dalam
fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan bahwa
kecanduan situs jejaring sosial seperti facebook atau my space juga bisa
membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri.
Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan
respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring
sosial, dimana pengguna di iming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama
atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan saat ini.
sumber:
http://harapannyamahasiswa.blogspot.co.id/2016/10/penelitian-psikologi-dan-internet.html
http://harapannyamahasiswa.blogspot.co.id/2016/10/penelitian-psikologi-dan-internet.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar