Di Indonesia merokok merupakan suatu hal yang wajar, dilihat
dari kemudahan untuk mendapat rokok dan berbagai kalangan masyarakat yang
terbiasa untuk merokok. Mulai dari orang tua, anak muda sampai balita di
Indonesia ada yang sudah pernah merokok ataupun kecanduan dengan rokok. Yang
paling memprihatinkan adalah balita yang merokok. Salah satu balita tersebut ada
yang sampai menghabiskan satu bungkus rokok sehari. Dari kecil sudah merokok
bagaimana nanti dengan kesehatan tubuhnya di masa depan. Seseorang yang mulai
merokok pada saat dewasa saja banyak yang mengalami gangguan kesehatan apalagi
dari balita yang sistem kerja tubuhnya masih mengalami perkembangan.
Kebiasaan merokok ini kebanyakan karena orangtua
mereka sudah terbiasa merokok di depan mereka dan hal tersebut menjadi lumrah
dilakukan. Dari faktor lingkungan teman juga mempengaruhi, biasanya teman-teman
yang merokok selalu mengajak teman yang lain untuk merokok dan menurut mereka
tidak keren dan tidak solid apabila yang diajak merokok menolak dan yang
tadinya tidak pernah merokok pun iseng-iseng mencoba untuk merokok.
“Dari 16 negara yang menyelenggarakan "Global
Adults Tobacco Survey" (GATS), Indonesia memiliki jumlah perokok aktif
terbanyak dengan prevalensi 67 persen laki-laki dan 2,7 persen pada wanita atau
34,8 persen penduduk (sekitar 59,9 juta orang)” dikutip dari republika.co.id. Jumlah
tersebut menunjukkan bahwa merokok telah menjadi budaya bagi masyarakat padahal
merokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan pribadi, lingkungan dan masyarakat
sekitarnya. Indonesia merupakan negara yang persentasenya paling besar diantara
negara lain seperti India, Singapura.
Merokok merupakan suatu kebiasaan yang harus dihentikan.
Banyak bahaya yang mengancam kesehatan si perokok maupun orang-orang di
lingkungan sekitarnya. Mengapa berbahaya? Karena di dalam rokok terdapat
zat-zat antara lain:
- Nikotin
: zat ini mengandung candu yang bisa menyebabkan seseorang ketagihan
- Tar
: bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru
- Karbon
Monoksida : gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung
- Zat
Karsinogen : memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
- Zar
Iritan : mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
Beberapa penyakit akibat zat-zat tersebut:
- kanker
- penyakit
jantung dan pembulu darah
- gangguan
pernafasan
- gangguan
janin
“Menurut Pemerhati Sosial dan Politik Indonesia HI UMY yang
juga Pengurus Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UMY, Dra. Mutia
Hariati Hussin, M.Si, alasan yang didengungkan oleh kelompok yang pro terhadap
rokok tersebut sangatlah salah kaprah. Kelompok yang pro terhadap rokok
mengatakan bahwa rokok membantu pendapatan negara, memang betul adanya. Akan
tetapi pendapatan negara bukan hanya didapat dari satu sektor saja, selain
sektor tembakau Indonesia mempunyai sektor yang sangat banyak dan lebih besar
memberikan pemasukan terhadap pendapatan negara.” Dikutip dari
hi.umy.ac.id
Ya memang diberikan lapangan kerja tetapi mereka juga
diberikan rokok yang sama halnya seperti racun. Racun yang “membunuh” secara
perlahan-lahan namun pasti.
Tapi kita tidak bisa menghakimi masyarakat yang sudah
terlanjur kecanduan rokok. Berikan pengertian kepada yang merokok untuk
menghentikan kebiasaannya agar merokok bukan menjadi budaya yang turun-temurun.
sumber: http://www.kompasiana.com/bela_ps/budaya-merokok_552a53bb6ea834f719552d0c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar