Senin, 16 November 2015

Budaya Merokok

Di Indonesia merokok merupakan suatu hal yang wajar, dilihat dari kemudahan untuk mendapat rokok dan berbagai kalangan  masyarakat yang terbiasa untuk merokok. Mulai dari orang tua, anak muda sampai balita di Indonesia ada yang sudah pernah merokok ataupun kecanduan dengan rokok. Yang paling memprihatinkan adalah balita yang merokok. Salah satu balita tersebut ada yang sampai menghabiskan satu bungkus rokok sehari. Dari kecil sudah merokok bagaimana nanti dengan kesehatan tubuhnya di masa depan. Seseorang yang mulai merokok pada saat dewasa saja banyak yang mengalami gangguan kesehatan apalagi dari balita yang sistem kerja tubuhnya masih mengalami perkembangan.

 Kebiasaan merokok ini kebanyakan karena orangtua mereka sudah terbiasa merokok di depan mereka dan hal tersebut menjadi lumrah dilakukan. Dari faktor lingkungan teman juga mempengaruhi, biasanya teman-teman yang merokok selalu mengajak teman yang lain untuk merokok dan menurut mereka tidak keren dan tidak solid apabila yang diajak merokok menolak dan yang tadinya tidak pernah merokok pun iseng-iseng mencoba untuk merokok.

 “Dari 16 negara yang menyelenggarakan "Global Adults Tobacco Survey" (GATS), Indonesia memiliki jumlah perokok aktif terbanyak dengan prevalensi 67 persen laki-laki dan 2,7 persen pada wanita atau 34,8 persen penduduk (sekitar 59,9 juta orang)” dikutip dari republika.co.id. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa merokok telah menjadi budaya bagi masyarakat padahal merokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan pribadi, lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Indonesia merupakan negara yang persentasenya paling besar diantara negara lain seperti India, Singapura. 

Merokok merupakan suatu kebiasaan yang harus dihentikan. Banyak bahaya yang mengancam kesehatan si perokok maupun orang-orang di lingkungan sekitarnya. Mengapa berbahaya? Karena di dalam rokok terdapat zat-zat antara lain:
  1. Nikotin : zat ini mengandung candu yang bisa menyebabkan seseorang ketagihan
  2. Tar : bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru
  3. Karbon Monoksida : gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung
  4. Zat Karsinogen : memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
  5. Zar Iritan : mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
Beberapa penyakit akibat zat-zat tersebut:
  • kanker
  • penyakit jantung dan pembulu darah
  • gangguan pernafasan
  • gangguan janin
“Menurut Pemerhati Sosial dan Politik Indonesia HI UMY yang juga Pengurus Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UMY, Dra. Mutia Hariati Hussin, M.Si, alasan yang didengungkan oleh kelompok yang pro terhadap rokok tersebut sangatlah salah kaprah. Kelompok yang pro terhadap rokok mengatakan bahwa rokok membantu pendapatan negara, memang betul adanya. Akan tetapi pendapatan negara bukan hanya didapat dari satu sektor saja, selain sektor tembakau Indonesia mempunyai sektor yang sangat banyak dan lebih besar memberikan pemasukan terhadap pendapatan negara.” Dikutip dari hi.umy.ac.id 

Ya memang diberikan lapangan kerja tetapi mereka juga diberikan rokok yang sama halnya seperti racun. Racun yang “membunuh” secara perlahan-lahan namun pasti. 

Tapi kita tidak bisa menghakimi masyarakat yang sudah terlanjur kecanduan rokok. Berikan pengertian kepada yang merokok untuk menghentikan kebiasaannya agar merokok bukan menjadi budaya yang turun-temurun.


sumber: http://www.kompasiana.com/bela_ps/budaya-merokok_552a53bb6ea834f719552d0c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar